Beberapa Alasan Guru Ngebut Ngajar ( Guru Pemalas )

jika Anda merasa guru Anda “ngebut” di kelas dalam memberikan suatu materi, berikut beberapa alasan hasil penelitian penulis terhadap guru-guru di sekolah tercinta ini:

  1. Sang guru tak menguasai materi dengan kata lain goblok sehingga sang guru tak ingin muridnya bertanya lebih mendalam tentang pelajaran tersebut (berhubung murid-murid di sini titis semua jika mengajukan suatu pertanyaan) atau dia berpikir dengan melanjutkan teruz materinya, kegoblokannya tidak akan diketahui oleh murid-muridnya, jadi dia hanya memberikan inti dari pelajaran tersebut kemudian memberikan banyak tugas (yang penulis yakin belum tentu guru tersebut bisa mengerjakan soalnya sendiri) untuk dikerjakan muridnya. Biasanya sih, tugas ini dijadikan PR sehingga sang murid nanti bisa bertanya pada guru lesnya jika tidak mengerti dan pada pertemuan berikutnya sang guru menyuruh muridnya maju mengerjakan di depan dan berlagak memeriksa jawaban tersebut tetapi pada dasarnya dia sedang mempelajari cara-cara mengerjakan soal tersebut melalui hasil pengerjaan muridnya.

  2. Sang guru pemalas atau tidak pandai menjelaskan. Jika dia menjelaskan, para muridnya akan memandang papan dengan tatapan kosong karena tak mengerti apa yang diocehkan oleh sang guru, daripada si guru ini disuruh mengulang menjelaskan lagi padahal dia sudah capek menjelaskan (ditambah lagi waktu itu sudah jam terakhir) dia berpikir lebih baik lanjut ke materi berikutnya saja agar dia aman. Nanti dia tinggal memberi tugas dan jika anak-anaknya tidak mengerti, dia berpikir mereka bisa bertanya pada guru les mereka.

  3. Sang guru adalah makhluk munafik, mereka berkata agar kita menjalankan 3 nilai yang dadopsi oleh sekolah ini yaitu respect, responsibility, dan honesty. Tetapi nyatanya mereka sendiri tidak menjalankan 3 nilai tersebut pada para muridnya. Mengenai respek, di sini sudah sangat jelas konteksnya bahwa kita harus menghargai orang lain. Apakah sang guru sudah menghargai muridnya? Sama sekali tidak! Mereka tidak segan-segan untuk membunuh para muridnya dengan memberikan banyak sekali tugas, saling berlomba mengisi penuh papan jadwal ulangan, memberikan waktu mepet untuk penyelesaian tugas, dsb. seakan-akan kita adalah binatang yang harus terus dicambuk agar bisa berjalan. Mereka tidak memikirkan kelelahan kita dan tak menghargai segala daya upaya kita untuk mengharumkan nama sekolah kita ini atau membuat suasana sekolah kita ini baik (contohnya mereka tak menghargai mereka yang terlibat dalam organisasi, tim sport, tim web, tim paduan suara, dll.) dengan tak memberikan sedikitpun dispensasi. Masalah tanggung jawab mereka sudah pasti bisa dikatakan tak bertanggung jawab. Tugas dari para guru adalah membantu murid mengerti tentang sesuatu, tetapi dengan ngebut belajar hal itu tak mungkin dapat dilaksanakan karena bukannya para murid dapat segera mengerti malah bisa bingung-bingung sendiri muridnya dan justru memberikan beban mental yang berat sehingga para murid dapat mengalami stress bahkan bisa jadi mengalami stroke sebelum umur 20 tahun. Masalah kejujuran mereka juga perlu dipertanyakan. Mereka menulis di jurnal telah mengajarkan ini dan itu, memang benar mereka mengajarkan hal tersebut tetapi tidak secara kesuluruhan dan yang pasti murid-murid mayoritas tak akan mengerti apa yang diajarkannya. Jadi kesimpulannya, guru-guru ini adalah makhluk munafik.

Tinggalkan komentar